Rahasia Kezuhudan Imam Hasan Al-Bashri
Kezuhudan Imam Hasan Al-Bashri, sangat terkenal di berbagai kalangan baik muslim maupun non muslim. Yang menjadikan beliau adalah sosok Ulama' panutan bagi generasi setelahnya yang juga sangat akrab di telinga umat Islam seluruh dunia. Sebelum kita membahas rahasia kezuhudan Imam Hasan Al-Bashri, berikut adalah sekikas tentang Imam Hasan Al-Bashri.
Sekilas Imam Hasan Al-Bashri
Sebagaimana dilansir dari nu.or.id, Imam Hasan Al-Bashri Hasan al-Bashri bukanlah anak seorang raja ataupun kalangan tokoh terpandang melainkan hanya seorang anak dari hamba sahaya milik Zaid bin Tsabit. Ayah Hasan al-Bashri bernama Yasar berasal dari daerah Maisan, pinggiran kota Bashrah di negara Iraq. Dahulu daerah Maisan ditakhlukkan umat islam pada tahun 12 Hijriah di bawah kepemimpinan panglima Khalid bin Walid. Sedangkan, ibunya adalah hamba sahaya milik Ummu Salamah, istri Rasulullah saw.
Ayah Imam Hasan Al-Bashri bernama Yasar dan Ibunya bernama Khairah, budak Ummu Salamah yang dimerdekakan.
Ibnu Sa’ad dalam kitab tabaqat Hasan mengatakan, Imam Hasan Al-Bashri adalah seorang alim yang luas dan tinggi ilmunya, seorang yang tepercaya, seorang hamba yang ahli ibadah dan fasih bicaranya.
Kelahiran dan wafat Imam Hasan Al-Bashri
Imam Hasan Basri dilahirkan di Madinah pada tahun 21 Hijrah (642 Masehi) dan Wafat di Basrah, Iraq, pada hari jum'at 5 Rajab Tahun 110 Hijrah (10 Oktober 728 Masehi), pada umur 89 tahun, dan beliau adalah ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada masa awal kekhalifahan Umayyah.
Rahasia Kezuhudan Imam Hasan Al-Bashri
Dalam khazanah keilmuan Islam, Imam Hasan Al-Bashri sangat terkenal dengan kezuhudanya. Oleh karena suatu ketika Imam Hasan Basri pernah diitanya: "Apa rahsia zuhudmu di dunia ini?"
Beliaupun kemudian menjawab:
aku tahu rizkiku tidak akan diambil orang lain, kerana itu hatiku selalu tenang.
Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, kerana itulah aku sibuk beramal soleh."
Aku tahu ALLAH Ta'ala selalu memerhatikanku, kerana itulah aku malu jika ALLAH melihatku sedang dalam maksiat.
Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, kerana itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan ALLAH.
Melihat jawaban Imam Hasan Al-Bashri dalam masalah kuzuhudan diatas, kiranya penting bagi kita untuk menjadikannya sebuah pegangan dalam hidup, supaya langkah kita senantiasa selalu mendapat ridlo dari Allah SWT. Sebagaimana Ibnu Mas'ud r.a mengatakan;
Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam, "Amalku tidak bertambah sedikitpun, padahal aku tahu saat ini umurku berkurang"
(Ibnu Mas'ud r.a)
Oleh karena itu jangan tertipu dengan usia yang muda, karena syarat mati tidak harus tua.
"Jangan terpedaya dengan tubuh yang sehat, karena syarat Mati tidak mesti karena sakit."
"Janganlah kita terperdaya dengan Harta kekayaaan, sebab orang kaya pun terkadang tidak pernah menyiapkan Kain kafan buat dirinya sendiri, meski hanya beberapa meter kain kafan saja."
Mari Terus berbuat BAIK, berniat untuk BAIK, berkata yang BAIK-BAIK, Memberi nasihat yang BAIK Meskipun TIDAK banyak orang yang mengenalimu dan Tidak suka dgn Nasihatmu. Cukup lah Allah yang mengenalimu lebih dari pada orang lain. Jadilah sebagai Jantung yang tidak terlihat, Tetapi terus berdenyut setiap saat hingga kita terus dapat hidup, berkarya dan menebar manfaat bagi sekeliling kita sampai diberhentikan oleh Allah
Semoga nasehat diatas bisa menambah motivasi kita dalam beramal dan beribadah...
Amin...
Post a Comment for "Rahasia Kezuhudan Imam Hasan Al-Bashri"
Post a Comment