Watak Hati Dan Nafsu Menurut Imam Al-Ghozali
Bidayatul Hidayah, Muqoddimah ke-2. Bismillah, Alhamdulillah, semoga kita selalu mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT, Amin ya Robbal ‘Alamin...
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa "hati" merupakan element yang sangat penting dalam menentukan seberapa baik atau buruk watak seseorang. Hal ini selaras dengan hadist Nabi yang menjelaskan "Ketika hati seseorang itu baik, maka baik pula seluruh jasadnya dan ketika hatika hati sesorang itu buruk maka buruk pulalah semuanya".
Pada artikel sebelumnya kami pernah membahas tentang kiat menata hati dan nafsu menurut Imam Ghozali, dan pada tulisan ini kami akan meneruskan pembahasan tersebut yakni Kitab Bidayatul Hidayah yang menjelaskan tentang Watak Hati dan Nafsu Menurut Imam Al-Ghozali.
Dalam kitab tersebut, tertulis;
وها أنا مشير عليك ببداية الهداية لتجرِّب بها نفسك وتَمْتحِنَ بها قلبك فإن صدقت قلبك اليها ما ئلا ونفسك بها مطاوعة ولها قابلة فدونك التّطلُّعَ الى النِّهايات ولتَّغلْغُلَ فى بحار العلوم
Yang artinya kurang lebih sebagau berikut
Oleh karena itu, disini aku (Imam Ghozali) akan menunjukkan kepadamu permulaan atau awal dari sebuah hidayah agar engkau bisa mengamalkan dan menerapkanya pada dirimu dan juga bisa menguji hatimu. Dan Apabila sekiranya engkau mendapati;
- Hatimu lebih condong pada hidayah tersebut lalu;
- Nafsu (dirimu sendiri) mau mengikuti arahannya (hidayah tersebut), dan juga engkau
- Engkau dapat memberikan perhatian yang sewajarnya
Maka engkau akan sampai kepada “Nihayatul Hidayah” (akhir dari sebuah hidayah) sehingga engkau akan mampu mengarungi lautan ilmu Allah yang luas itu.
Akan tetapi jika engkau mendapati;
- Hatimu enggan dan tidak memberi perhatian kepadanya, dan;
- Nafsumu (keinginan hati) suka menunda-nunda dalam melaksanakan perintahnya
Maka engkau harus mengetahui dan waspada bahwa,
- Kecenderunagnmu dalam menuntut ilmu sebenarnya hanya tunduk kepada perintah syaitan yang terkutuk.
- Yang mau mengantung dirimu dengan dengan tali, dan menghancurkanmu dengan segala tipu dayanya sampai dengan kerusakan yang parah.
Bahkan syaitan akan terus memberikan tipu dayanya kepadamu sampai engkau betul betu binasa, ia ingin agar engkau memperbanyak kejahatan dalam bentuk kebaikan sehingga ia bisa memasukkanmu kedalam kelompok orang-orang yang merugi dalam amalnya. Yaitu, mereka yang sesat di dunia ini yang mengira bahwa mereka melakukan sesuatu yang perbuatan baik.
Saat itulah syaitan menceritakan kepadamu tentang keutamaan ilmu, derajat para ulama’, dan apa-apa yag datang dari Nabi san juga para shahabat. Namun syeitan tersebut membuatmu lalai dari sabda Nabi:
مَنِ ازْداد علمًا ولم يزدَدْ هُدًى لم يزدد من الله الا بُعدا
“Siapa yang bertambah ilmu tapi tidak bertambah hidayah, ia hanya akan bertambah jauh dari Allah”
Dan juga dari sabda Nabi yang berbunyi;
أشدُّ الناس عذابا يومَ القيامةِ عالِمٌ لمْ يَنْفَعْهُ اللهُ بعلمهِ
“Orang yang paling keras siksanya di hari kiamat, adalah orang berilmu (alim) yang ilmunya tidak Allah berikan manfaat kepdanya”.
Demikian tulisan singkat tentang nasehat Imam AL-Ghozali dalam kitabnya Bidayatul Hidayah yang menerangkan tentang Watak Nati Dan Nafsu yang kami sadur dalam Bab Muqoddimah kitab tersebut.
Akhir kata semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semua agar kita senantiasa selalu dan terus menerus bisa memperbaiki kualitas ibadah kita di hadapan-Nya, sebagaimana doa yang diajarkan oleh Imam Al-Ghozali yang bersumber dari Rasulullah dalam kitabnya;
اللّهم اِنِّى أعوذُبِكَ مِنْ عِلمٍ لايَنْفَعُ وقَلْبٍ لايَخْشَعُ وعَملٍ لايُرْفَعُ ودعَاءٍ لايُسْمَعُ
“Ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari amal yang tidak diterima, dan dari doa yang tidak didengar”.
Sekian catatan tentang watak hati dan nafsu menurut Imam AL-Ghozali dalam kitabnya Bidayatul Hidayah, semoga bermanfaat, Amin.
Post a Comment for "Watak Hati Dan Nafsu Menurut Imam Al-Ghozali"
Post a Comment