Bidayatul Hidayah - Dua Golongan Yang Kelak Bibir Meraka Akan Digunting
Bidayatul Hidayah, muqoddimah ke-3 yang menceritakan tentang dua golongan manusia yang bibir mereka digunting kelak di akhirat. Bismillah, Alhamdulillah, semoga kita senantiasa selalu mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT, Amin ya Robbal ‘Alamin...
Setelah sebelumnya kami membahasa kajian dari kitab bidayatul hidayah karangan Imam Al-Ghozali yang menjelaskan tentang watak hati dan nafsu, pada kali ini kami meneruskan kajian dalam kitab tersebut yakni tentang dua golongan manusia yang bibir mereka digunting kelak di akhirat.
Dalam kitab tersebut, tertulis;
وَعَنْ قَوْلِهِ صلی الله علیه وسلم، مَرَرْتُ لَیْلَةَ اُسْرِیَ بِی بِاَقْوَامٍ تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِیْضَ مِن نَارٍ فَقُلْتُ؛ مَنْ اَنْتُمْ؟ قَالُوا کُنَّا نَأْمُرُ بِاْلخَیْرِ وَلَا نَأْتِیْهِ ونَنْهَی عَنِ الشَّرِّ ونَأْتِیهِ، فَاِیَّاكَ یَا مِسْکِینٌ عَنْ تُدْعِنَ لِتَزْوِیْرِهِ فَیُدْلِیكَ بِحَبْلِ غُرُوْرِهِ، فَوَیْلٌ لِلْجَاهِلِ حَیْثُ لَمْ یَتَعَلَّمْ مَرّةً واحدةً، وَوَیلٌ لِلعَالِمِ حیث لَمْ یَعْمَلْ بِمَا عَلِمَ اَلْفَ مَرَّةٍ
Dari Rasulullah SAW, “di waktu malam aku melakukan Isra’, aku melewati sekelompok kaum yang keadaan bibir mereka digunting dengan gunting yang terbuat dari api neraka.” Lalu aku bertanya,
“siapa kalian?”
Meraka menjawab, “kami adalah orang-orang yang suka meyuruh orang lain berbuat kebaikan tetapi kami tidak melakukanya dan kami suka mencegah orang lain berbuat kejelekan tetapi kami sendiri melakukanya.”
Kemudian Rosulullah berkata “Maka kamu termasuk golongan orang yang malang, yang senantiasa terpengaruh oleh manisnya tipuan dan godaan syeitan. Dan syeitan akan selalu mendatangkan segala bentuk tipu dayanya”
- Maka celakalah satu kali bagi orang-orang yang bodoh dimana mereka tidak mau belajar;
- Dan celaka 1000 kali bagi orang yang ‘alim dimana meraka tidak mau mengamalkan terhadap apa-apa yang mereka ketahui.
Dalam keterangan diatas yang termaktub dalam “muqoddimah” kitab Bidayatul Hidayah, sangatlah jelas bahwa poin penting yang perlu kami tegaskan dalam hadits tersebut adalah tentang “dampak yang timbul dari setiap perbuatan”. Bahkan Allah sangat tegas memberikan gambaran kepada ummatnya, bahwa segala bentuk perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita.
Sebagaimana dalam keterangan diatas, bahwa Rasulullah suatu malam ketika melakukan Isra’, Rasulullah melewati dua golongan kaum yang bibir mereka digunting dengan gunting yang terbuat dari api neraka, kedua golongan tersebut adalah;
- Orang-orang yang suka memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) tetapi mereka sendiri tidak melakukanya. dan;
- Orang-orang yang suka mencegah keburukan (nahi mungkar) tetapi mereka sendiri melakukanya.
Kedua golongan inilah yang kelak nanti akan mendapatkan balasan pedih di hari akhir kelak dikarenakan atas perbuatan yang dipilinya sendiri tanpa adanya nalar sehat bahwa dampak dari perbuatan mereka tanpa disadari akan mambawa celaka bagi setiap orang yang suka melakukanya.
Sebagaimana firman Allah;
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرًا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
"Allah tidak membebani sesorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya. Ia mendapat pahala (dari) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari) apa yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, Ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
Kalau kita cermati ayat diatas, sangatlah menarik karena Allah mengatakan bahwa setiap usaha yang kita lakukan akan menghasilkan dampak yang nantinya akan kebali kepada diri kita, secara proporsional.
Oleh karena itu untuk menantisipasi segala bentuk keteledoran dari setiap tindakan yang kita lakukan, seyogyanya kita selau ingat dengan hadits Nabi SAW.
مَنْ کَانَ یُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْلیَومِ اْلأخِرِ فَاْلیَقُلْ خَیْرًا اَوِ اْلیَسْمُتْ
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah selalu berkata baik, atau diamlah."
Demikian artikel kajian kitab Bidayatul Hidayah karangan Imamuna Al-Ghozali yang menceritakan tentang dua golongan manusia yang bibir mereka digunting kelak di akhirat. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang senantiasa mendapat hidayah dan rahmat dari Allah SWT. Amin.
Post a Comment for "Bidayatul Hidayah - Dua Golongan Yang Kelak Bibir Meraka Akan Digunting"
Post a Comment